Contoh pertanyaan yang sering diajukan mengenai:
————————————————————————–
- Kuota Kuliah
- Problem dengan Visa
- Waktu keberangkatan yang tepat
- Benarkah bagus belajar bahasa di Negara Jerman?
- Studienkolleg
1.Mengenai Kuota Kuliah
Kami ditawari sebuah lembaga untuk ikut programnya, karena jika mendaftar cepat, mereka menjanjikan kami akan dapat kuota kuliah di jerman. Apakah benar ada agency yang bisa memiliki kuota kuliah di jerman?
Provinsi Bayern di jerman pernah membuat undang-undang untuk memberi kuota kuliah bagi putra daerahnya. Aturan tersebut dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi Jerman, yang mengumandangkan bahwa nilai ijasah SMA jerman (Abitur) lah yang menjadi rujukan utama untuk masuk kuliah di Jerman, bukan asal daerahnya.
Menurut anda, jika pemerintah provinsi saja tidak bisa memberi kuota kepada putra daerahnya, melainkan harus mengikuti penyaringan nilai SMA, bisakah sebuah Agency di Indonesia merubah hukum itu? Atau itu hanya tehnik Marketing belaka?
———————————————————————————
2.Mengenai problem Visa
Kami diberangkatkan oleh sebuah lembaga ke jerman untuk kuliah. Di sana kami mengikuti Kursus bahasa selama 6 bulan. Ketika ingin memperpanjang visa, kami ditolak dan kami harus pulang. Bukankah visa study memberikan waktu 2 tahun persiapan study?
Apakah lembaga anda memberangkatkan anda dengan visa „kursus bahasa“? Atau dengan visa „kursus bahasa yang dilanjutkan dengan kuliah“? Jika visanya hanya „kursus bahasa“ , maka tidak bisa dirubah ke “visa mahasiswa“, itu sebanya anda harus pulang dulu.
Saya ke jerman untuk kuliah, setelah 1,5 tahun di sana akirnya saya berhasil diterima di salah satu studienkolleg negri, namun visa saya tidak lagi diperpanjang? Kenapa dan apa yang harus saya lakukan?
Silahakan datang ke saptastudy, untuk informasi lebih lanjut
Saya sudah satu tahun di jerman, dan akhirnya memilih masuk studienkolleg swasta agar bisa memperpanjang visa, namun visa saya tidak bisa diperpanjang. Bukankah regulasi mengatakan saya punya waktu 2 tahun untuk persiapan Kuliah?
Pertama: Masuk studienkolleg swasta belum memenuhi tujuan „kuliah“
Kedua: Apakah anda berangkat ke jerman dengan visa “mahasiswa“, atau „pelamar studi“, karena visa „pelamar studi“ hanya maksimal 9 bulan.
Mengapa anda tidak melamar saja lebih dahulu dari Indonesia? Toh baik anda di jerman atau Indonesia, pelamaran kuliah di universitas Jerman tetap dengan mengirim berkas ke Uni-Assit atau universitas yang dituju, lalu anda tinggal menunggu jawaban penerimaan, sambil mempertingi kemampuan bahasa dan matematika, dengan demikian anda tidak punya problem visa kan?
3. Mengenai waktu keberangkatan
Kapankah sebaiknya berangkat ke jerman, bulan Desember/Januari atau Juni/Juli
Secara umum: Jika studienkolleg anda berlangsung 2 semester, maka berangkatlah di bulan juni/Juli. Dengan demikian anda bisa mulai studkoll di September/Oktober, sehingga anda tamat studienkolleg di Juni tahun depannya , bersamaan dengan tamatnya SMA Jerman. Hal ini sangat menguntungkan, karena pada saat itu umumnya semua jurusan di universitas membuka pendaftaraan.
Kesalahan siswa/orang tua ialah: biasanya ingin buru-buru berangkat, sehinga berangkat di bulan Desember/Januari
Padahal jika anda berangkat di Desember/Januari, maka anda masuk studkoll di Februari/Maret, sehinga tamat studienkollegnya nanti di Desember/januari, satu semester lebih awal dari SMA jerman.
Hal itu sangat tidak menguntungkan, karena belum masuk tahun ajaran baru , sehingga sedikit jurusan di Universitas yang buka, alhasil untuk jurusan yang anda inginkan, anda mesti menungu minimal 1 semester . Satu semeseter menungu itu membutuhkan biaya sekitar 80 juta dan tentu saja pembuangan waktu.
4. Mengenai belajar bahasa di Negara Jerman
Saya ingin cepat ke jerman karena ingin mahir berbahasa jerman, lalu cepat kuliah, apakah bisa dengan cepat ke jerman lalu mahir berbahasa jerman untuk kuliah
Apakah anda punya teman di berlin atau kota lainnya. Cobalah anda tanya mereka, apakah benar saat ini banyak siswa indonesia yang sudah 8 bulan atau bahkan 1 tahun lebih di jerman, namun belum juga bisa lulus tes masuk studienkolleg negri, alias masih pada kurus bahasa saja, atau luntang lantung? Padahal di indonesianya sebagian sudah belajar sampai B1.
Baik anda di jerman atau di Indonesia, Bahasa jerman untuk kuliah, tidak bisa anda pelajari dengan belanja makanan atau beli karcis bus atau sejenisnya. Namun dipelajari di kursus spesial untuk itu, seperti Goethe institut, TestDaf institut, atau kursus DSH. Goethe Institut juga ada di Indonesia kan?, dengan persiapan yang matang seperti B2/C1, anda bisa mudah lulus tes Studkoll, lalu tidak punya problem dengan visa, dan bisa masuk jurusan yang diinginkan
5. Mengenai Studienkolleg
Anak saya lulus ujian Online Studienkolleg Kaiserlautern. Namun saya dengar, dari 6 yang dikirim tahun sebelumnya hanya 2 yang bisa lulus Ujian Akhir, apa sih sebenarnya yang diperlukan untuk kuliah di jerman?
Jawabannya: “Kualitas”. Berikanlah putra/putri anda persiapan minimal B2 goethe, kalau bisa sampai C1. Karena di studienkolleg, terutama yag cuma 1 semester, kecepatan pelajaran tinggi. Jika tidak lulus, maka cuma ada satu kesempatan mengulang, jika tidak lulus juga, siswa pulang kampung. Sayang sekali.
Banyak siwa yang di buru-buru berangkat terkadang oleh orang tua sendiri , tanpa tahu bahwa yang diperlukan bukan cepat berangkat, atau bisa masuk studienkolleg, tapi nilai ujian akhir, dan itu didapat dari persiapan yang baik. Padahal hanya dengan menunda 2-3 bulan saja, persiapan yang baik itu bisa di berikan di Indonesia.
Apakah benar siswa indonesia harus ikut Studienkolleg dulu baru, baru bisa kuliah di jerman
Tidak benar. Anda tidak wajib ikut Studienkolleg.
Anda hanya wajib punya penyetaraan dengan ijasah SMA jerman (Abitur). Untuk itu siswa asing harus lulus ujian Festellungspruefung. Ujian tersebut diselengarakan oleh Studienkolleg. Jika anda merasa mampu, anda bisa langsung melamar untuk ikut ujian tersebut , yang disebut ujian external Festellungspruefung. Persyaratannya dapat anda tanyakan langsung ke studienkolleg yang anda tuju , misal Studkoll Hamburg atau Leipzig.
Namun karena ujian langsung tersebut sangat susah, hanya kurang dari sekitar 20% yang lulus, maka siswa diberi kesempatan untuk mempersiapkanya di studienkolleg selama 1-2 semester.
Kami dilatih intensif untuk menyelesaikan test bahasa jerman Online C-Test, agar bisa masuk Studienkolleg. Tapi kami tidak dilatih untuk lulus B2 Goethe. Pada saat ujian Online, kami berhasil lulus, tapi begitu kami mengikuti pelajaran di Kelas studienkollegnya, kami kesulitan, padahal level kami di test Online itu sudah B2?
Pertama: Ujian Online C-Test hanya menunjukan kemampuan untuk mengisi huruf yang hilang.
Kedua: Di dunia nyata, yaitu di kelas Studienkolleg, anda tidak diminta mengisi huruf yang hilang kan? Tapi anda diminta mampu mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Test yang lengkap seperti itu, ada di Zertifkat Goethe, TestDaf, atau DSH. Jadi sebelum anda masuk studienkollegnya, ikuti jugalah ujian Goethe, atau TestDaF, atau DSH, agar anda tidak kesulitan di dunia nyatanya.
Saya punya ijasah internasional ( A-level/IB-Diploma). Apakah saya juga harus ikut Studienkolleg dulu baru bisa kuliah di jerman
Untuk bisa kuliah di jerman yang wajib bukanlah ikut Studienkollegnya, tapi memiliki penyetaraan dengan ijasah SMA jerman.
Khusus untuk A-Level atau IB diploma, yang memang diakui di jerman, yang perlu dipenuhi adalah kecocokan nilai mata pelajaran di ijasah A-Level/IB diploma itu dengan jurusan yang anda pilih. Misal untuk jurusan tehnik Elektro, diperlukan nilai matematika segini atau segitu. Jadi anda hanya perlu menghubungi universitas yang dituju, sebutkan anda punya A-Level/IB-Diploma, dan ingin melamar jurusan ini atau itu, nanti mereka akan memberitahu batas nilai mata pelajaran yang relevant untuk jurusan itu.
Apabila kemapuan bahasa jerman anda dinilai belum cukup, nanti ada program mirip studienkolleg, yang di sebut Propädeutikum, yang mempersiapkan kemahiran bahasa jerman anda.
Saya memutuskan untuk masuk Studienkolleg yang di Indonesia saja. Apakah keputusan itu tepat?
Kekurangannya :
- Dibandingkan mereka yang langsung ke Jerman dan bisa langsung masuk Studienkolleg negri, maka mereka telah berassimilasi di Jerman 1 tahun lebih cepat dibanding anda
Kelebihannya
- Dibanding mereka yang tidak mempersiapkan dirinya dengan baik , lalu ke jerman, dan ternyata tidak lulus masuk Studienkolleg negri, melainkan swasta juga, maka anda mengemat biaya sekitar 120 juta
- Namun tak kalah penting adalah: anda tidak memiliki problem dengan visa, seperti banyak siswa indonesia lainnya, karena ingin buru-buru berangkat.
Mengapa perlu Studienkolleg yang bagus?
30% (1 dari 3) mahasiwa di Perguruan Tinggi (Universitas/Fahchochschule) gagal menyelesaikan kuliahnya.
Karena itu masuklah studienkolleg yang bagus, BUKAN YANG- MUDAH MASUK MUDAH KELUAR– agar anda di Studienkolleg yang bagus itu ditempa dengan soal-soal yang cukup sulit, karena nanti para professor di Universitas tidak akan membedakan soal dan nilai antara mahasiwanya
Khusus untuk mahasiswa asing 2 dari 5 (40%) program S1 dan 1 dari 3 (28%) program S2 tidak berhasil menyelesaikan kuliahnya
Semoga jawaban bisa memberi kejelasan. Terimaksih